Operator Harus Blokir Layanan Pencuri Pulsa
Tuesday, April 15, 2014
Operator Harus Blokir Layanan Pencuri Pulsa - Polisi meminta korban pencurian pulsa telepon seluler agar membuat pengaduan resmi ke kepolisian karena selama ini belum pernah ada laporan resmi dari korban ke kepolisian. Selain itu, operator harus proaktif untuk memblokir nomor-nomor yang dikeluhkan masyarakat.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sofyan Syarif, pihaknya belum menerima laporan korban atau kasus pencurian pulsa ponsel. ”Sampai siang ini belum ada laporan perkara pencurian pulsa ponsel yang kami terima. Namun, kasus dugaan pencurian pulsa ini sudah beredar di masyarakat. Kami pun melakukan penyelidikan, mencari, dan mengumpulkan informasi. Kami berharap ada laporan resmi dari para korban,” kata Sofyan Syarif, Senin (3/10).
Belakangan ini berkembang keluhan dari pengguna ponsel tentang tersedotnya pulsa ponsel tanpa mereka sadari. Penyedot pulsa ponsel diduga berasal dari layanan pesan singkat (SMS) yang berisi konten, penawaran hadiah, bonus, kuis, atau nada sambung pribadi. Ada pula pop-screen yang muncul mendadak di layar ponsel, dan membuat pemakai secara tidak sengaja menekan tombol ok.
Selain itu, ada penipuan lewat SMS tawaran kredit tanpa agunan dan layanan jasa pesan premium. Salah satu bentuk penipuan itu adalah ”Slmt! No Anda me/dpt hadia 100jt dr PT XL AXIATA diundi td mlm di ANTV pkl 23-30. hub kntr pusat 0818748539 Ir H Suswanto pengirim +818”. Padahal, SMS itu dikirim dari 081998022453.
Operator proaktif
Kepala Pusat Informasi dan Humas pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto mengatakan, untuk mengurai persoalan penipuan pulsa, operator diminta proaktif memblokir nomor-nomor yang kerap dikeluhkan masyarakat.
Operator juga tidak boleh bersembunyi dibalik alasan tidak tahu konten SMS. Mereka juga harus membuat perangkat lunak yang memungkinkan penyaringan nomor-nomor yang diduga digunakan untuk menipu.
”Soal jasa pesan premium ’registrasi’ dan ’unregistrasi’, operator harus konsisten. Ketika ada keluhan, segera ditutup saja nomor itu,” kata Gatot.
Dari sisi pemerintah, Kemkominfo sedang membuat rancangan peraturan menteri khusus untuk mengatasi kriminalitas layanan telekomunikasi.
Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wishnu Hermawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah operator nomor ponsel setelah merebaknya pemberitaan pencurian pulsa. ”Operator telepon mengatakan, mereka tidak punya peralatan atau program yang dapat mengambil pulsa dari ponsel pelanggan.”
Para operator malah mengaku heran dengan terjadinya pencurian pulsa. Mereka berharap polisi dapat mengungkap kasus tersebut. Polisi dan operator nomor ponsel, kata Wishnu, berharap kesediaan warga yang merasa pulsa ponselnya dicuri agar melapor secara resmi kepada polisi.
Program yang ada berupa pemotongan pulsa jenis premium. Itu pun, kata Wishnu, harus ada kerja sama operator dengan penyelenggara program premium. Pulsa baru dipotong jika pemilik pulsa ponsel mendaftar atau meregister tawaran program premium itu. Umumnya, pulsa dipotong Rp 2.000 per SMS. Pada layanan premium, pelanggan bisa berhenti berlangganan apabila sudah tidak berminat.
Wishnu malah menyarankan kepada pengguna ponsel agar waspada dan teliti ketika menerima SMS berisi penawaran layanan konten, hadiah, atau sejenisnya. ”Lebih baik SMS semacam itu diabaikan saja,” kata Wishnu. Terkait kejahatan melalui dunia maya atau cyber crime, dari Januari sampai September 2011, Polda menerima 437 laporan perkara dari korban.
Wishnu menambahkan, kasus yang sudah pernah ditangani pihaknya adalah penipuan melalui layanan pengunduhan lagu atau permainan yang mengenakan tarif pulsa mahal. Kasus terbaru yang diungkap adalah penipuan melalui SMS dengan modus menawarkan jasa menangani perkara narkotika di kepolisian
sumber: KOMPAS.COM
Virus West Nile Menyebar di Amerika Serikat
Monday, April 14, 2014
Virus West Nile Menyebar di Amerika Serikat - Kali ini akan berbagi informasi kepada pembaca sekalian mengenai kesehatan. Ya! Mungkin dari pembaca sekalian agak asing dengan nama virus ini. Virus West Nile merupakan virus baru dari keluarga Flaviviridae ditemukan di daerah tropis dan temperate. Utamanya dia menginfeksi burung, namun juga menyebabkan beberapa kondisi dalam manusia, kuda, dan beberapa mamalia lainnya. Virus West Nile ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Dan baru-baru ini Virus West Nile telah menjangkiti lebih dari 700 orang lainnya di Amerika Serikat dan telah menewaskan 26 orang diantaranya. Gejala-gejala infeksi Virus West Nile mirip flu, sehingga ada kemungkinan jumlah kasus infeksi akan lebih banyak. Virus ini juga bisa mengakibatkan hilangnya ingatan, kelumpuhan, hilangnya fungsi anggota badan, dan jika tidak berhenti secara alami, dapat mengakibatkan kematian.
Dan baru-baru ini Virus West Nile telah menjangkiti lebih dari 700 orang lainnya di Amerika Serikat dan telah menewaskan 26 orang diantaranya. Gejala-gejala infeksi Virus West Nile mirip flu, sehingga ada kemungkinan jumlah kasus infeksi akan lebih banyak. Virus ini juga bisa mengakibatkan hilangnya ingatan, kelumpuhan, hilangnya fungsi anggota badan, dan jika tidak berhenti secara alami, dapat mengakibatkan kematian.
Semoga saja virus west nile tidak menyebar ke Indonesia. Amiin. ^_^
SMS Dapat Kurangi Kemampuan Membaca
SMS Dapat Kurangi Kemampuan Membaca - SMS memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari kita. Tapi yang perlu Anda tahu, saling berkirim pesan singkat (SMS) dapat menurunkan kemampuan membaca sesesorang, dibandingkan dengan orang yang lebih suka membaca koran atau buku. Lihat ulasannya berikut ini:
Para peneliti menemukan bahwa penggemar SMS berat kurang mampu memahami kata-kata baru, dan kurang mau menerima mereka. Ini bertolak belakang dengan orang yang membaca bahasa cetak tradisional seperti buku, majalah dan surat kabar yang jauh lebih nyaman menerima dan memahami kata-kata baru.
“Asumsi bahwa pesan teks mendorong bahasa yang tak terbatas hanya sebagai mitos, dan hal ini ditemukan dalam studi, ” tutur Joan Lee dari Universitas Calgary.
Lee menunjukkan bahwa membaca media cetak, mengekspos orang kepada variasi dan kreativitas dalam bahasa yang tidak ditemukan dalam komunikasi bahasa slang dari pesan teks, yang cenderung terbatas pada kelompok-kelompok kecil.
Dalam penelitian sebelumnya menyarankan bahwa pesan teks membuat orang lebih kreatif dengan bahasa. Bahkan seorang pujangga Inggris, Carole Ann Duffy, mengklaim bahwa SMS mirip dengan puisi, dan mengatakan, “Puisi adalah bentuk dari pesan teks.”
Tapi sementara pesan teks tampaknya ‘kreatif’ dengan cara memperpendek kata, itu sebenarnya merujuk kepada aturan yang kaku. Apalagi jumlah kata yang digunakan juga lebih terbatas.
Orang yang sangat sering berkirim pesan teks bisa menjadi kurang mampu dan tak mau mau belajar kata-kata baru, yang merupakan salah satu keterampilan yang paling penting untuk membaca.
Semoga Bermanfaat ... ^,^
sumber: http://www.berita.manadotoday.com
Subscribe to:
Posts (Atom)